PRAKTIKUM VII
Topik : Rumus Bunga dan Diagram Bunga.
Tujuan : Membuat rumus bunga dan diagram bunga.
Hari/ Tanggal : Kamis/ 10 April 2014.
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin.
I. ALAT DAN BAHAN
Alat: 1. Baki atau nampan
2. Alat tulis
Bahan: 1. Bunga Alamanda (Alamanda cathartica L.)
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
5. Bunga Tasbih (Canna sp)
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
II. CARA KERJA
- Menyiapkan alat dan bahan.
- Menggambar bagian-bagian pada bunga.
- Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan yang tersedia dengan memperhatikan komponen-komponen seperti kelopak, mahkota, benang sari, dan putik.
- Membuat laporannya.
III. TEORI DASAR
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat pula ditambahkan dengan gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Susunan bunga dapat pula dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
A. Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong-potong melintang. Jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari, dan putik, juga bagian-bagian yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaris atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empirik (keadaan sesungguhnya) atau teoritik (keadaan seharusnya). Untuk lebih jelasnya sebagai berikut :
a. Letak bunga pada tumbuhan
1. Bunga pada ujung batang atau cabang
2. Bunga yang terdapat dalam ketiak daun
b. Bagian-bagian bunga yang akan kita buat diagram tadi tersusun dalam beberapa lingkaran
Dalam menggambar bagian-bagian bunga yang harus diperhatikan adalah:
a. Berapa jumlah masing-masing bagian bunga.
b. Bagaimana susunannya terhadap sesamanya (bebas satu sama lain, bersentuhan tepinya, berlekatan, atau lainlagi.
c. Bagaimana susunannya terhadap bagian-bagian bunga yang lain (berhadapan atau berseling, bebas atau berlekatan, dan sebagainya).
d. Bagaimana letak bagian-bagian bunga terhadap bidang median.
B. Rumus Bunga
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut :
a. Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b. Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c. Benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, dan
d. Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
Jika antara kelopak bunga dan mahkota bunga tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium). Penulisan rumus bunga dibelakang huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang dapat menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka diberikan tanda koma (,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan simetri dari bunga, biasanya diberikan 2 macam tanda simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak, dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri 1. Selain lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga, untuk bunga banci digunakan lambang (☿), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂) dan bunga betina dipakai lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk dan benag sari (berlekatan atau terpisah) digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah dinyatakan dengan garis (diatas atau dibawah) angka yang menunujukkan jumlah putik sesuai dengan kedudukannya.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Hasil Pengamatan
No.
|
Nama Bunga
|
Kelamin Bunga
|
Simetri Bunga
|
Rumus Bunga
|
1.
|
Bunga Alamanda (Alamanda catharticaL.) 2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) 3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris) 4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) 5. Bunga Tasbih (Canna sp) 6. Bunga Teratai (Nymphaea lotusL.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * K 5, [C (5), A (5)], G 1
|
2.
|
Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) 3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris) 4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L. 5. Bunga Tasbih (Canna sp) 6. Bunga Teratai (Nymphaea lotusL.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * P 3, A6, G 1
|
3.
|
Bunga Anggrek Kalajengking
(Arachis flos-aeris)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Satu
|
☿ ↑ P 3, A6, G 2
|
4.
|
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * K [7+(5)], C 5, A (~), G 5
|
5.
|
Bunga Tasbih
(Canna sp)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Satu
|
☿ ↑ K 3, C3, A 5, G(3)
|
6.
|
Bunga Teratai (Nymphaea lotusL.)
|
Bunga Banci
|
Bersimetri Banyak
|
☿ * P4+6+8+8+8, A ~, G 15
|
B. Gambar Hasil Pengamatan
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Berdasarkan hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim a. 2014
Diagram bunga: Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Dengan Rumus Bunga: ☿ * K 5, [C (5), A 5], G 1
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Berdasarkan hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim b. 2014
Diagram bunga: Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Dengan Rumus Bunga: ☿ * P 3, A 6, G 1
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Berdasarkan hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim c. 2014
Diagram bunga: Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Dengan Rumus Bunga: ☿ ↑ P 3, A 6, G 2
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.)
Berdasarkan hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim d. 2014
Diagram bunga: Bunga Sepatu (Hibiscus rosa sinensis L.)
Dengan Rumus Bunga: ☿ * K [7+(5)], C 5, A (~), G 5
5. Bunga Tasbih (Canna sp)
Berdasarkan hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim e. 2014
Diagram bunga: Bunga Tasbih (Canna sp)
Dengan Rumus Bunga: ☿ ↑ K 3, C 3, A 5, G (3)
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Berdasarkan hasil pengamatan
Berdasarkan literatur
Sumber: Anonim f. 2014
Diagram bunga: Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Dengan Rumus Bunga: ☿ * P 4+6+8+8+8, A ~, G 15
V. ANALISIS DATA
1. Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Species : Allamanda cathartica L.
Sumber: Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, bunga Alamanda merupakan bunga berjenis kelamin banci karena dalam 1 bunga terdapat dua alat kelamin sekaligus (hermaphrodit) yaitu putik dan benang sari. Bunga ini memiliki 5kelopak yang bebas satu sama lain dan terletak dalam 1 lingkaran. Mahkota bunga ada 5 lembar yang saling berlekatan satu sama lain dan tersusun dalam 1 limgkaran. Mahkota bunga ini berbentuk membulat beraturan. Benang sari jumlahnya 5 buah dan saling berlekatan. Mahkota bunga dan benang sarinya saling berlekatan dengan putik berjumlah satu buah. Bunga ini bersimetri banyak (polysimetris). Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Setiap tangkai bunga terdapat lebih dari 2 bunga. Bunga Alamanda ini berwarna kuning cerah. Ukurannya ada yang besar dan ada yang kecil, disesuaikan dengan ukuran daunnya. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik, bunga alamanda dapat dirumuskan sebagai berikut ☿ * K 5, [C (5), A (5)], G 1artinya bunga alamanda termasuk bunga banci yang memiliki simetri banyak,kelopak bunga terdiri atas 1 lingkaran berjumlah 5, Mahkota bunga berjumlah 5serta benang sari berjumlah 5 saling berlekatan. Kemudian putik berjumlah 1.
2. Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Caryophyllidae
Crdo : Caryophyllles
Familia : Nyctginaceae
Genus : Bougainvillea
Species :Bougainvillea spectabilis
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga bogenvil atau bunga kertas merupakan bunga berjenis kelamin banci atau memiliki dua alat kelamin sekaligus, yaitu putik dan benang sari. Bunga ini dapat disebut bunga tenda karena antara kelopak dan tajuk bunganya sulit untuk dibedakan karena warna dan bentuknya yang sama. Bagian-bagian yang menyusun tenda bunga disebut daun tenda bunga. Pada tanaman ini, tenda bunganya ada 3 helaian. Sedangkan mahkotanya terletak di sebelah dalam tenda bunga, berwarna putih, berbentuk seperti tabung dan berukuran kecil. Tabung pada setiap 1 tenda bunga rata-rata 3 buah. Jumlah mahkota bunganya setiap tabung sebanyak 14 helai dan berlekatan, benang sari sebanyak 6 dan putik sebanyak satu. Bunga ini bersimetri banyak (aktinomorf). Bunga ini dikatakan bersimetri banyak karena bunga ini dapat dilipat lebih dari 1 kali lipatan dimana lipatan tersebut setangkup. Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Setiap tangkai bunga terdapat lebih dari 2 bunga. Bunga ini ada yang berwarna merah muda, putih dan jingga. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik bunga kertas dapat dirumuskan sebagai berikut ☿* P 3, A 6, G 1. Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada kembang sepatu merupakan bunga banci (hermaphroditus) yang ditunjukkan oleh lambang ☿, tidak terdapat kelopak bunga karena merupakan bunga tabung, tenda bunganya (P) berjumlah 3 buah yang bebas, jumlah benang sarinya (A) 6 yang lebih panjang dari putik dan jumlah putiknya (G) 1 buah yang terletak di dalam mahkota yang sangat pendek. Bakal buahnya tak dapat diamati daun buahnya karena sangat kecil yang terletak menumpang pada dasar bunga. Dari pengamatan bunga ini asimetri.
Menurut http://andre4088.blogspot.com (2011) dalam tulisannya yang berjudul Ranting alamanda Allamanda cathartica L., ”dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga kertas (Bougenvile) terletak diujung, namun ada pula yang terletak diketiak daun. Bunga ini daun pemikatnya ditempeli oleh satu bunga tabung untuk setiap satu daun pemikat. Rumus bunganya adalah ♀↑ K(5), C(5), A7, G1, artinya bunga kertas merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah mahkota yang saling berlekatan dengan benang sari yang tak terhingga/ banyak dan 1 buah putik yang tidak berlekatan. Tanaman ini merupakan tumbuhan liana yang kokoh dan menjauhi batang.”
3. Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
SubClassis : Lilidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis flos-aeris
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga anggrek kalajengking merupakan bunga berjenis kelamin banci (hermaphroditus), dan bersimetri satu (zygomorf). Bunga ini tidak memiliki mahkota dan kelopak,akan tetapi bunga ini memiliki 5 tenda bunga yang tersusun dalam satu lingkaran. Bentuk tenda bunganya memanjang yang bentuk dan ukurannya tidak sama. Ukuran tenda bunganya ada yang panjang dan ada yang pendek, bentuknya sangat mirip dengan hewan kalajengking. Pada tenda bunga ini terdapat bintik-bintik cokelat diseluruh permukaannya. Bunga ini memiliki 2 benang sari dan 1 putik. Benang sarinya dilindungi oleh sebuah penutup, dan putik berada di atas penutup tersebut. Bunga ini tumbuh pada tangkainya. Setiap tangkai terdapat lebih dari 3 atau lebih bunga, sehingga bunga ini dikelompokkan dalam bunga majemuk.
Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik, bunga anggrek kalajengking dapat dirumuskan sebagai berikut☿ ↑ P 5, A (2), G2. Anggrek kalajengking merupakan bunga banci karena memiliki putik dan benang sari, tenda bunganya yang menyerupai mahkota bersimetri 1 dan berjumlah 5, terdapat 2 benang sari dan 1 putik yang menumpang pada dasar bunga.
Menurut http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi tumbuhan, ”Bunga ini termasuk bunga majemuk berkelamin dua, zygomorf, mempunyai benang sari dan kepala putik yang terletak pada suatu kotak dan pada tenda bunga mempunyai serupa tajuk dan warnanya bermacam – macam. Seperti warna tajuk bunga. Bunganya banyak terdapat pada setiap tangkai dan berbentuk seperti kalajengking. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga anggrek mempunyai rumus bunga ♀↑P5, A1, G1. Artinya bunga ini merupakan bunga banci yang bersimetri 1, memiliki 5 buah daun tenda bunga yang tidak berlekatan, 2 buah benang sari dan 2 buah putik yang juga tidak saling berlekatan.”
4. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Dillenidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga sepatumerupakan bunga berjenis kelamin banci, yaitu memiliki 2 alat kelamin sekaligus (hermaphroditus) yaitu putik dan benang sari. Bunga ini terdiri dari kelopak, kelopak tambahan, mahkota, putik dan benang sari. Kelopak (kalyx) bunga inisebanyak 7 buah dengan kelopak tambahan sebanyak 5 buah yang saling berlekatan. Jumlah mahkotanya sebanyak 5 buah dan berwarna merah tua. Benang sari (androecium) pada bunga ini jumlahnya tak terhingga (∞) dan putik (gynaecium) yang berjumlah 5 buah. Bakal buah berada dibawah mahkota bunga namun masih menupang di dasar bunga. Bunga ini tumbuh pada ujung cabang. Mahkotanya berbentuk lanset. Serbuk sarinya berwarna kuning. Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putik, bunga kembang sepatu dapat dirumuskan sebagai berikut☿ * K [7 + (5)], C 5, A (~), G 5. Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada kembang sepatu merupakan bunga banci (hermaphroditus),terdapat kelopak bunga (K) yang berjumlah 7 tidak berlekatan dan 5 kelopak tambahan yang berlekatan, mahkota bunganya (C) berjumlah 5 buah dan tidak berlekatan, jumlah benang sarinya (A) tak terhingga saling berlekatan dan jumlah putiknya (G) 5 buah yang terletak paling atas. Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang terjadi dari 5 daun buah yang berlekatan. Bagian bunganya khususnya pada mahkotanya asimetri karena pada tepi mahkotanya tidak beraturan bentuknya.
Menurut http://mjumani.blogspot.com (2013) dalam tulisannya berjudul Morfologi tumbuhan, ”Bunga sepatu termasuk bangsa malvales, mempunyai ciri khas yaitu terdapatnya ‘columna’, yaitu bagian bunga yang terdiri dari pelekatan bagian bawah tangkai sarinya membentuk badan yang menyelubungi putik dan bagian pangkalnya berlekatan dengan pangkal daun-daun mahkota, sehingga bila mahkota bunga ditarik keseluruhannya akan terlepas dari bunga bersama-sama dengan benang-benang sari dengan meninggalkan kelopak dan bakal buah saja. Dari hasil pengamatan diketahui bahwa bunga sepatu memiliki rumus bunga ♀↑K (7 + (5)) + 6, C5, A(∽), G5. Artinya bunga sepatu merupakan bunga banci, yaitu pada bunganya terdapat puitk dan benang sari. Bersimetri 1, dan mempunyai 5 buah kelopak utama yang saling berlekatan dan dilengkap dengan daun pelindung / kelopak tambahan sebanyak 6 buah yang tidak saling berlekatan, 5 buah mahkota bunga yang juga tidak berlekatan. Bengan sarinya sangat banyak dan saling berlekatan.”
5. Bunga Tasbih (Canna sp)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Cannaceae
Genus : Canna
Species : Canna sp
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga tasbih merupakan bunga majemuk yang mempunyai karangan bunga yang kerap kali bercabang, bunga dalam bulir atau tandan, tangkainya pendek atau duduk, kelopak daun tidak sama dan kerap kali berwarna seperti mahkota, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Bunga tasbih berjenis kelamin banci (hermaphroditus)karena dalam satu bunga terdapat 2 alat kelamin sekaligus, yaitu alat kelamin jantan dan betina. Bunga ini memiliki 3 kelopak yang tersusun dalam satu lingkaran. Mahkotanya juga berjumlah 3 lembar dan tersusun dalam satu lingkaran. Benang sari berbentuk lembaran yang menarik berjumlah 5 buah dan tersusun dalam satu lingkaran. Putiknya berjumlah satu dengan bakal buah yang tenggelam. Bunga tasbih ini bersifat tidak simetris (asimetris). Berdasarkan jumlah dan letak kelopak, mahkota, benang sari dan putiknya, bunga tasbih dapat dirumuskan sebagai berikut☿ ↑ K 3, C 3, A 5, G (3). Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada bunga tasbih merupakan bunga banci (hermaphrodites), terdapat kelopak bunga (K) yang berjumlah 3 yang tidak berlekatan, mahkota bunganya (C) berjumlah 3 buah dan tidak berlekatan, jumlah benang sarinya (A) 5 dan tak berlekatan dan bentuknya menyerupai mahkota dan jumlah putiknya (G) 3 buah yang terletak paling bawah. Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang terjadi dari 3 daun buah yang berlekatan. Bagian bunganya khususnya pada mahkotanya simetri banyak.
Menurut Gembong Tjitrosoepomo dalam bukunya Morfologi Tumbuhan (1985:215), Suku Cannaceae, misalnya bunga tasbih (Canna indicaHort.) ♀ * K 3, C 3, A 5, G (3).
6. Bunga Teratai (Nymphaea lotus)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Magnolidae
Ordo ,: Nymphaeales
Familia : Nymphaeaceae
Genus : Nymphaea
Species : Nymphaea lotus L.
Sumber : Steenis, 2002
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa bunga teratai merupakan bunga berjenis kelamin banci (hermaphroditus) karena memiliki 2 alat kelamin sekaligus, yaitu benang dan putik. Bunga ini terdiri dari tenda bunga, putik dan benang sari. Bunga ini tidak memiliki kelopak dan mahkota. Tenda bunga ini berjumlah 34 dengan susunan melingkar ke atas dan setiap susun terdiri dari 4-8 helai tenda bunga. Semakin ke atas, ukuran tenda bunga semakin kecil, tetapi tetap beraturan. Tenda bunga tanaman ini tidak berlekatan, tetapi berdiri sendiri. Bunga ini memiliki benang sari yang jumlahnya tak terhingga dan putik sebanyak 15 buah. Bunga ini bersifat simetri banyak, artinya, dapat dilipat setangkup lebih dari dua kali/dua posisi. Berdasarkan jumlah dan letak tenda bunga (perigonium), benang sari, dan putik, bunga teratai dapat dirumuskan sebagai berikut☿ * P 4+6+8+8+8, A ~ , G 15. Dari rumus bunganya berarti bunga teratai juga merupakan bunga banci (hermaphroditus) yang bersimetri banyak (actinomorphus), dan memiliki tenda bunga yang banyak yaitu 34 buah terpisah yang terbagi menjadi 6 lingkaran yang masing-masing lingkaran terdapat 4 buah tenda bunga. Bunga pada teratai tidak memiliki kelopak dan mahkota karena digantikan oleh tenda bunga (perigonium). Benang sarinya (A) berjumlah tak terhingga dan putiknya berjumlah 1 buah.
Menurut http://mjumani.blogspot.com (2009) dalam tulisannya berjudul Morfologi tumbuhan, ”Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa bunga teratai mempunyai rumus bunga ♂↑P(4 + 4 + 8 + 8 + 8 + 8), A∽, G1. Artinya bunga teratai merupakan bunga jantan (hanya memiliki benang sari) yang bersimetri 1, seta memiliki benang sari yang sangat banyak/ tak terhingga. Tenda bunga berwarna putih. Bentuk tenda bunga yaitu jorong, tidak saling berlekatan satu sama lain, dan terletak berseling. Memiliki banyak benang sari yang terkumpul berbentuk pipih, terletak disebelah dalam tenda bunga.”
Disini terdapat perbedaan, pada literatur mengatakan bahwa bunga teratai merupakan bunga jantan, namun menurut saya bunga teratai merupakan bunga banci, karena adanya benang sari dan putik. Putiknya ketika dibelah juga terdapat banyak putik sekitar 15 buah.