Blogger Widgets
Hatsune Miku

widgets

Kamis, 03 Oktober 2013

hereditas

Materi Prinsip Hereditas - Biologi SMA Kelas XII Materi Prinsip Hereditas - SMA Kelas 12 1. Pewarisan sifat (karakter) dari induk (orang tua) kepada fillialnya melalui suatu perkawinan melibatkan gen (sebagai faktor pembawa sifat keturunan). 2. Mendel memilih kacang kapri untuk objek kajiannya, karena memiliki pasangan-pasangan yang kontras, melakukan autogami atau penyerbukan sendiri, mudah disilangkan, mampu menghasilkan keturunan banyak, dan cepat menghasilkan atau daur hidupnya pendek. 3. Hukum Mendel I disebut juga Hukum Segregasi, karena menyatakan bahwa pada waktu pembentukan gamet (meiosis), kromosom-kromosom homolognya memisahkan diri secara bebas. 4. Persilangan monohibrida adalah perkawinan dengan satu sifat (karakter) beda yang mencolok. 5. Genotip bersifat menurun dan diwariskan pada keturunan. 6. Fenotip adalah sifat yang tampak dari luar. Fenotip merupakan paduan dari genotip dengan lingkungannya. 7. Hukum Mendel II dikenal sebagai Hukum Asortasi atau Hukum Berpasangan Secara Bebas atau Hukum Penggabungan Bebas. 8. Persilangan dihibrida yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel yang berbeda. 9. Back cross merupakan persilangan antara anakan F1 yang heterozigot dengan induknya yang homozigot dominan. 10. Test cross adalah menyilangkan suatu hasil persilangan dengan salah satu induk homozigot resesif. 11. Penyimpangan semu Hukum Mendel meliputi interaksi gen, kriptomeri, polimeri, epistasis-hipostasis, gen-gen komplementer, gen dominan rangkap, dan atavisme. 12. Kriptomeri yaitu gen dominan yang seolah-olah tersembunyi jika berdiri sendiri dan akan tampak pengaruhnya apabila bersama-sama dengan gen dominan yang lainnya. 13. Polimeri adalah pembastaran heterozigot dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi bagian yang sama dari suatu organisme. 14. Sifat atau fenotip yang tadinya menghilang, dapat muncul kembali pada generasi berikutnya, melalui proses yang disebut atavisme. 15. Epistasis adalah faktor (gen) dominan yang menutupi gen dominan lain yang bukan alelnya, sehingga sifat yang dikendalikan gen yang tertutup tidak muncul. 16. Hipostasis adalah faktor (gen) yang tertutupi oleh gen dominan yang lain, yang bukan alelnya. 17. Peristiwa inheritansi baik pada hewan, tumbuhan, maupun manusia akan mengikuti pola-pola hereditas seperti adanya tautan, tautan seks, pindah silang, determinasi seks, adanya gen letal, dan non-disjunction. 18. Pindah silang dapat terjadi pada saat meiosis (pembentukan gamet). Pindah silang dapat berupa pindah silang tunggal atau pindah silang ganda. Untuk mengetahui kekuatan pindah silang dihitung nilai pindah silangnya (NPS). 19. Tipe-tipe determinasi seks meliputi tipe XY (pada lalat buah dan manusia), XO (belalang atau Ordo Orthoptera dan kepik atau Ordo Hemiptera), ZO (ayam dan itik), dan ZW (burung, serangga, dan kupu-kupu). 20. Gen letal dibedakan menjadi gen resesif letal (pada jagung albino) dan gen dominan letal (pada ayam redep dan tikus kuning). 21. Gagal berpisah atau non-disjunction dapat terjadi pada saat pembentukan gamet (meiosis). 22. Pewarisan sifat pada manusia dapat diturunkan melalui kromosom seks (kromosom X dan kromosom Y) atau kromosom autosom. 23. Sifat-sifat yang dapat diwariskan pada manusia meliputi jenis kelamin, kelainan menurun, golongan darah, dan ekspresi gen-gen yang dipengaruhi oleh seks. 24. Ada tiga macam sistem penggolongan darah, antara lain: sistem A, B, O; sistem MN, dan sistem Rhesus (Rh). 25. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif dan dominan autosom adalah albino, gangguan mental, brakhidaktili, cystinuria, dan polidaktili. 26. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom X adalah buta warna, anodontia, dan hemofilia. 27. Kelainan menurun yang disebabkan oleh alel resesif kromosom Y adalah Hypertrichosis, Hystrixgravier, dan Webtoes . 28. Pewarisan sifat pada manusia dapat dihindari melalui upaya perbaikan sosial meliputi upaya eugenetika dan eutenika. 29. Peta silsilah dapat menunjukkan keadaan atau sifat individu dalam keluarga besar (1 garis keturunan) sehingga dapat dilacak adanya individu 

0 komentar:

Posting Komentar